Tuesday, July 12, 2011

APC (Armoured Personnel Carrier) Indonesia, Panser Anoa 6X6 Pindad

VIVAnews - Kementerian Pertahanan mengungkapkan industri pertahanan nasional segera memasok kebutuhan kendaraan panser Brunei Darussalam. Negara tetangga tersebut rencananya bakal membangun satu batalyon pasukan yang akan menggunakan kendaraan serbaguna militer tersebut.

"Saya tidak tahu kalau disana. Kalau di Indonesia, satu batalyon itu memerlukan 54 unit panser," ujar Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam seminar "Kesiapan Industri Baja Menghadapi Revitalisasi Industri Strategis", di Wisma Antara, Jakarta, Selasa, 12 Juli 2011.

Sjafrie optimistis pemerintah Brunei akan memilih produk kendaraan panser dari Indonesia. Alasannya, hasil ujicoba panser beberapa waktu lalu menunjukan keunggulan yang dimiliki kendaraan produksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibanding merek lain dari perusahaan di Eropa.

"Yang pasti bahwa sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan oleh angkatan darat Brunei itu yang menggembirakan kita," kata Sjafrie. "Yang berikut, tentunya diperlukan suatu pendalaman dari sisi bagaimana nanti kalau memang kontraknya sudah dibuat, proses pelayanannya bagaimana."

Sayang Kemenhan belum mau membuka harga penawaran penjualan panser per unit yang akan memenuhi kebutuhan angkatan darat Brunei tersebut. Namun jika melihat pada harga pembelian panser oleh Kemenhan beberapa waktu lalu, diketahui bahwa harga satu unit Panser mencapai Rp9 miliar dan melonjak menjadi Rp13 miliar jika kendaraan tersebut dipesan dengan persenjataannya.

Lebih lanjut, Sjafrie mengharapkan agar pemerintah memberikan keringanan bagi industri pertahanan nasional. Keringan tersebut berupa insentif fiskal dan keringanan bea masuk bahan baku industri pertahanan. Langkah itu diharapkan bisa membuat harga alat utama sistem pertahanan (Alutsista) bisa lebih murah sehingga mampu bersaing di pasar luar negeri.

"Tapi kualitasnya lebih tinggi karena kita harus menguji dulu dengan kompetitor lain dan ini sudah kita buktikan bahwa pada saat di Malaysia kita bisa mengungguli kompetitor lain. Sekarang kita di Brunei kita bisa mengungguli lagi. Ini yang kita perlukan," kata Sjafrie.

Catatan Kemenhan menunjukan setiap tahun kebutuhan panser di tanah air mencapai sekitar 100 unit per tahun. Bahkan tahun-tahun sebelumnya, produksi panser nasional sempat menembus angka 154 unit per tahun. (eh)
• VIVAnews

























0 comments:

Post a Comment