Wednesday, July 13, 2011

Enam Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya?

TASIK – Enam jemaat Ahmadiyah masuk Islam. Pengucapan dua kalimat syahadat dilakukan di Masjid Agung Kota Tasikmalaya saat acara pembinaan Ikatan Masyarakat Korban Aliran Sesat Ahmadiyah (IMKASA) yang dihadiri, Ketua DPP FPI Habib Rizieq Syihab dan Asisten Daerah II Kota Tasikmalaya H Edi Sumardi.
Enam Ahmadi yang masuk Islam tersebut diantaranya Muhtar, Ecih, Dede, Amar dan Amir. Enam orang tersebut terdiri dari dua perempuan dan empat laki-laki. Pembacaan dua kalimat syahadat dipimpin Ketua FPI Jawa Barat Abdul Kohar.
Selesai memimpin pembacaan syahadat, Abdul mengatakan anggota FPI wajib melindungi Ahmadi yang bertobat dan masuk Islam. “Anggota FPI harus menjaga keamanan dan keberlangsungan hidup anggota Ahmadiyah yang sudah bertobat,” jelasnya.
“Jika mereka (mantan anggota ahmadiyah, red) ada yang mengganggu, kita harus melindungi. Jika perlu sampai tetes darah terakhir,” tegas Abdul yang kemudian disambut pekik takbir ratusan anggota FPI yang juga hadir pada acara tersebut.
Setelah prosesi pembacaan dua kalimat syahadat, acara pembinaan IMKASA dilanjutkan dengan tausiyah dari Ketua DPP FPI Habib Rizieq Syihab. Dalam tausiyahnya, Habib membeberkan data temuan dari IMKASA. Dari data tersebut, diketahui bahwa lebih dari empat ribu warga Tasikmalaya adalah penganut paham Ahmadiyah.
“4494 penganut Ahmadiyah di Tasikmalaya. Dari jumlah tersebut, 324 telah bertobat dan masuk Islam. Dan dari 4120 anggota Ahmadiyah tersisa, 43 diantaranya adalah pegawai negeri sipil,” jelas Habib. Empat ribu orang itu, lanjut Habib, baru aliran sesat Ahmadiyah, belum termasuk yang ikut lairan sesat selain Ahmadiyah.
Atas dasar data temuan tersebut, Habib berpesan agar masyarakat lebih waspada terhadap aliran sesat yang di dalamnya adalah Ahmadiyah. Pemerintah kota maupun pemerintah kabupaten agar lebih keras dalam melindungi masyarakat dari ancaman berupa aliran sesat. 
Sedangkan untuk ulama, pemimpin pondok pesantren, sekolah agama maupun lembaga keagamaan lain untuk berhenti berdebat soal khilafiyah. “Sekarang, mari bersatu untuk melindungi umat dari ancaman aliran sesat seperti ahmadiyah. Ingat, jumlah empat ribu itu bukan sedikit,” tegas dia.
Habib Rizieq juga mengundang kader FPI Tasikmalaya untuk ikut menggelar aksi demo di Istana Presiden pada 30 Juli mendatang. Demo itu untuk memperingati Milad ke-13 FPI ke-13.
Nantinya, anggota FPI akan melakukan shalat shubuh di markas FPI di Jalan Petamburan III Jakarta Pusat, sarapan, dan tausiyah. Kemudian bersama-sama melakukan demonstrasi di Istana Presiden.
Saat demo, FPI akan menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, presiden harus mampu menjamin pelaksanaan ibadah puasa di seluruh Indonesia berjalan kondusif. Kedua, presiden menindak tegas dan mampu secepat mungkin mengesahkan keputusan presiden tentang pembubaran Ahmadiyah.
Ketiga, presiden melarang orang-orang yang menganut paham liberalisme mengajar dan menyebarkan paham baik di masyarakat maupun di lembaga-lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi. 
Untuk memenuhi tiga tuntutan tersebut, tambah Habib, presiden diberi tenggat waktu sampai akhir tahun.
Habib menekankan kepada seluruh anggota FPI agar tidak membawa senjata tajam, senjata api, peledak (bom) atau senjata lain yang dapat mencelakakan diri sendiri dan orang lain. “Kita ke sana bukan untuk perang,” tegas dia.
Sementara itu, Ketua DPC FPI Tasikmalaya Acep Sufyan menyatakan siap memberangkatkan anggota untuk bergabung dalam aksi 30 Juli nanti. “Insya Allah, kami datang. Minimal tiga bus anggota kami berangkatkan,” ucapnya. (met)

Sumber : radartasikmalaya.com

0 comments:

Post a Comment