Tuesday, July 12, 2011

Tentara Nasional Indonesia baku tembak dengan OPM (Organisasi Papua Merdeka)

VIVAnews - Baku tembak kembali terjadi antara pasukan TNI dengan gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Tiga orang mengalami luka-luka akibat saling tembak dari dua kubu di Kampung Kalome, Distrik Tingginambut, Puncak Jaya, Papua.

"Tadi pagi baku tembak terjadi di Kampung Kalome, yang selama ini dikenal Markas OPM. Tiga orang terluka akibat kena tembakan, saat ini mereka sedang dirawat di RS Mulia," kata Kapolres Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Alex Korwa di Polda Papua, Selasa 12 Juli 2011.

Tiga korban orang mengalami luka tembak. Dua diantaranya anggota TNI dari Yonif 753/AVT Nabire dan satu lagi warga masyarakat. "Sesuai keterangan Wakil Bupati Puncak. Jaya, Henock Ibo, salah satu korban adalah warga sipil," kata Alex.

Baku tembak terjadi setelah pasukan TNI melakukan pengejaran terhadap kelompok OPM. Gerombolan ini juga yang beberapa hari lalu juga melakukan aksi penembakan terhadap prajurit TNI, yang sedang melaksanakan bhakti sosial.

"Ini lanjutan beberapa hari sebelumnya. Kelompok separatis mengganggu dan menembaki personil TNI, lalu dilakukan pengejaran," kata dia.

Menurutnya, kelompok pengacau yang kerap mengganggu itu sulit ditangkap. Polisi mengaku menemui hambatan dalam memburu pelaku karena medan yang sulit.
"Lokasinya berbukit, ini menyulitkan dalam melakukan pengejaran," imbuhnya. Korban rencananya akan dievakuasi ke Jayapura, tapi karena cuaca yang kurang bersahabat, helikopter belum bisa masuk ke Puncak Jaya.

Sementara Asisten Intelijen Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Imam Santoso membantah ada kontak Senjata di Puncak Jaya. Menurut Imam, yang terjadi adalah ada serangan dari kelompok bersenjata yang bersembunyi di dalam hutan.

"Barusan saya telepon ke lokasi, tidak ada kontak senjata. Yang ada, gangguan tembakan dari kelompok bersenjata dari hutan. Mereka kerap ganggu masyarakat dan anggota yang sedang menggelar Bhakti Sosial," kata dia. (Laporan: Banjir Ambarita, Papua, eh)
• VIVAnews

0 comments:

Post a Comment