Sunday, August 21, 2011

Upacara HUT RI ke 66 di Kota Tasikmalaya


TASIK – Perayaan upacara HUT Kemerdekaan Republik  Indonesia ke-66 yang dipusatkan di Lapangan Dadaha menjadi tontonan warga.
Dari pantauan Radar dilokasi, ribuan warga memenuhi setiap sisi lapangan. Bahkan sebagian mereka memanfaatkan taman trotoar di depan lapangan untuk menyaksikan upacara tersebut. Sementara yang lainnya memanfaatkan sebagian podium paduan suara.
Mobil pemadam kebakaran yang diparkir di sekitar lokasi upacara juga tidak luput dimanfaatkan untuk melihat jalannya upacara. Salah seorang warga yang bernama Upun Saefudin (35) mengaku setiap tahun sengaja melihat upacara bendera. Karena ingin melihat para pejabat saat melakukan baris berbaris. ”Sudah dua tahun terakhir ini saya selalu menghadiri upacara ini, selain menunggu dentuman granat, karena ingin melihat para pejabat itu,” ujarnya.
Bahkan menurut warga Kampung Gunung Jati Dadaha ini, selepas melakukan shalat subuh telah berada di lapangan bersama dua orang anaknya. ”Sambil berolahraga dan menunggu perayaan upacara. Dan saya ingin melihat kekhidmatannya saja, juga ingin melihat para pejabat Kota Tasikmalaya,” ujar pria yang mengaku tidak mengetahui nama Wali Kota Tasikmalayaini.
Hal sama juga dikatakan Agus Qolbu Salim (28) warga Jalan BKR. Menurut pria yang berkerja sebagai penjaga warnet ini mengaku sengaja datang untuk melihat detik-detik perayaan HUT RI. Karena menurutnya, melihat upacara secara langsung merupakan momen yang langka. “Mungkin saja suatu saat saya bisa ikut baris dan upacara di podium yang memakai jas mahal tersebut,” ujarnya.
Sementara itu Wali Kota Tasikmalaya, Drs Syarif Hidayat MSi mengatakan, perayaan HUT RI kali ini sangat istimewa karena bertepatan dengan tanggal 17 Ramadan 1432 H. Untuk itu dia mengajak seluruh elemen masyarakat agar bertafakur serta menjalankan peran dan tanggung jawab di lingkungannya masing-masing. ”Sebagai khalifah di muka bumi, dalam mengisi kemerdekaan yang telah diraih oleh para pahlawan, kita teruskan amanat ini,” ajaknya.
***Nasionalisme Warga Kota Tasik Luntur
Sementara itu di tempat terpisah, salah seorang pengamat politik Tasikmalaya, Drs Asep Cahyanto mengatakan, rasa nasionalisme warga Kota Tasikmalaya dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ini sudah luntur. Hal ini menurutnya disebabkan karena masih sedikitnya kesadaran masyarakat untuk mengibarkan bendera di rumahnya masing-masing. 
Menurutnya Asep, semenjak empat hari yang lalu (13/8) dia memantau dan berkeliling di seluruh kawasan Kota Tasikmalaya, akan tetapi masyarakat belum kelihatan memasangkan bendera merah putih. Hal inilah yang menjadi bukti penurunan rasa kecintaan warga terhadap tanah air. ”Saya penasaran dan coba berkeliling di Kota Tasik siang tadi (kemarin, 17/8), pemasangan bender di setiap rumah masih sangat minim,” tuturnya. 
Keadaan ini menurutnya sangat kontras jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Karena menurut sepengetahuannya hampir seluruh rumah memasang bendera merah putih, atau minimal di setiap gang kampung warga bergotong royong mengecat atau membuat gapura. ”Masyarakat saat ini sudah krisis kepercayaan dan tidak mempercayai lagi pemerintah,” ujarnya.
Untuk memulihkan rasa nasionaliseme ini, dia bersama beberapa tokoh Tasikmalaya kemarin menggelar diskusi publik yang bertemakan Korelasi Politik Anggaran dan Pelayanan Publik, di Jalan Sule Setianegara nomor 55 Babakan Kalong, Cikalang. Diskusi tersebut dihadiri oleh Asep M Taman, Adang Roosman, Mahfudi Noor dan Rahmat Slamet. (kim)




0 comments:

Post a Comment