Liputan6.com, Yogyakarta: Jika Anda berlibur ke Daerah Istimewa Yogyakarta, jangan lupa mencicipi kuliner khas Yogya, Bakmi Kadin. Kabarnya, makanan itu sering dijadikan pilihan mantan Presiden Soeharto saat menjamu tamu-tamunya di Istana Negara.
Tempat yang menyediakan Bakmi Kadin itu terbilang sederhana dan tak semewah restoran-restoran ternama. Dan entah disengaja atau tidak, saat ini lokasi restoran Bakmi Kadin persis di sebelah kantor Kadin Yogyakarta. Padahal Bakmi Kadin adalah singkatan dari nama pemilik restoran itu, Kartoprawiro Kasidin.Ia memulai usaha itu pada 1947, dengan gerobak sederhana di pinggir Jalan Bintaran Kulon. Usaha itu berkembang menjadi warung tenda yang beberapa kali pindah lokasi. Setelah penerus Mbah Karto yang juga anak lelakinya, Rochadi, meninggal dunia, pengelolaan ditangani sang cucu, Iwan.
Di tempat itu juga, menu pilihannya tak banyak. Ya, hanya bakmi dan capcay. Tapi jangan ragukan rasanya. Sudah bukan rahasia lagi, tempat itu juga menjadi salah satu tujuan wisata kuliner di Yogyakarta.Tempat itu tak pernah sepi pengunjung. Dan jangan kaget bila suatu saat Anda menemukan pejabat atau artis di tempat itu. Ivan Gunawan, misalnya. Semua kalangan memang akrab dengan rasa Bakmi Kadin .Proses pengolahan Bakmi Kadin terbilang mudah. Tumis bumbu kering yang terdiri dari bawang, garam, merica, dan lain-lain, diracik hingga tercium aroma khasnya. Masukkan telur bebek.
Campurkan juga air, potongan daging ayam kampung, daun bawang, dan kol. Tambahkan cabe rawit bila ingin rasa pedas. Setelah mendidih akan tercampur rata mie putih atau mie kuning.Rahasia rasa istimewa Bakmi Kadin ternyata di proses memasak yang menggunakan anglo, bukan kompor. Selain bakmi rebus, bakmi goreng juga tak kalah sedapnya. Harga bakmi dimulai dari Rp 11 ribu tanpa telur hingga Rp 25 ribu untuk bakmi spesial. Untuk minumannya mulai dari Rp 1.500 hingga Rp 3.500 untuk bajigur.Bakmi Kadin buka setiap hari, sejak pagi hingga tengah malam. Bagi Anda yang ingin mencari suasana Yogya lebih baik datang di waktu malam, karena ada live music keroncong yang siap menghibur.(SHA)
Tempat yang menyediakan Bakmi Kadin itu terbilang sederhana dan tak semewah restoran-restoran ternama. Dan entah disengaja atau tidak, saat ini lokasi restoran Bakmi Kadin persis di sebelah kantor Kadin Yogyakarta. Padahal Bakmi Kadin adalah singkatan dari nama pemilik restoran itu, Kartoprawiro Kasidin.Ia memulai usaha itu pada 1947, dengan gerobak sederhana di pinggir Jalan Bintaran Kulon. Usaha itu berkembang menjadi warung tenda yang beberapa kali pindah lokasi. Setelah penerus Mbah Karto yang juga anak lelakinya, Rochadi, meninggal dunia, pengelolaan ditangani sang cucu, Iwan.
Di tempat itu juga, menu pilihannya tak banyak. Ya, hanya bakmi dan capcay. Tapi jangan ragukan rasanya. Sudah bukan rahasia lagi, tempat itu juga menjadi salah satu tujuan wisata kuliner di Yogyakarta.Tempat itu tak pernah sepi pengunjung. Dan jangan kaget bila suatu saat Anda menemukan pejabat atau artis di tempat itu. Ivan Gunawan, misalnya. Semua kalangan memang akrab dengan rasa Bakmi Kadin .Proses pengolahan Bakmi Kadin terbilang mudah. Tumis bumbu kering yang terdiri dari bawang, garam, merica, dan lain-lain, diracik hingga tercium aroma khasnya. Masukkan telur bebek.
Campurkan juga air, potongan daging ayam kampung, daun bawang, dan kol. Tambahkan cabe rawit bila ingin rasa pedas. Setelah mendidih akan tercampur rata mie putih atau mie kuning.Rahasia rasa istimewa Bakmi Kadin ternyata di proses memasak yang menggunakan anglo, bukan kompor. Selain bakmi rebus, bakmi goreng juga tak kalah sedapnya. Harga bakmi dimulai dari Rp 11 ribu tanpa telur hingga Rp 25 ribu untuk bakmi spesial. Untuk minumannya mulai dari Rp 1.500 hingga Rp 3.500 untuk bajigur.Bakmi Kadin buka setiap hari, sejak pagi hingga tengah malam. Bagi Anda yang ingin mencari suasana Yogya lebih baik datang di waktu malam, karena ada live music keroncong yang siap menghibur.(SHA)
0 comments:
Post a Comment