Surabaya - Untuk sebagian warga Kota Pahlawan, istilah 'pecun' memang asli terdengar tidak sopan. Kalau diartikan secara harfiah, pecun artinya perek atau sebuah ungkapan buruk terhadap wanita. Namun, kudapan ini tak bermaksud begitu. Mie Pecun maknanya mie pedas bebas racun.
Kuliner mie pecun berlokasi di Jalan Anjasmoro depan Hotel Widodaren. Meskipun baru dibuka sejak 5 bulan yang lalu, kuliner ini cukup memiliki penggemar yang fanatik.
Setiap hari, warung mini yang dikelilingi pedagang durian ini tak pernah sepi pengunjung. Semakin malam, bangku kosong akan semakin sulit di dapat.
Mie pecun sebenarnya diracik dengan bahan dan bumbu sederhana. Mie goreng instan yang biasa kita makan, diolah lebih lanjut dengan tambahan sambal matang sesuai takaran yang diinginkan pembeli. Bisa sedang, pedas atau bahkan 'super pedassss' sesuai permintaan pemesan.
Dan jangan heran bila keringat Anda mulai bercucuran meski seporsi Mie Pecun belum habis dilahap. Marlence, salah satu koki wanita di kedai Mie Pecun juga akan memberi tambahan telur mata sapi, kornet, dan sayur untuk menyajikan Mie Pecun.
"Kalau Mie Pecun Maniac, ada tambahan gorengan udang di atas mie," tutur Marlence centil saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Selasa (27/9/2011).
Sementara menu minuman tak kalah menggoda gairah. Istilah-istilah menu minuman sengaja dibuat sedikit 'nakal'. Seperti jus jambu merah dinamai Guava Meronta, Jeruk Minum Jeruk (jus jeruk, Mangga Mampir (jus mangga), Susu Soda Jingkrak (es susu soda), Susu Gelisah (cokelat hangat) dan Minuman Lelaki seperti minuman isotonik penambah vitalitas pria.
Kalau Anda tak suka sayur atau sawi diolah bersama mie pedas, Anda bisa memesak Mie Pedas Bugil. Mbak Marlence akan senantiasa menuruti apa permintaan pengunjung kiosnya. Setiap porsi, rata-rata Mie Pecun dihargai Rp 10 ribu.
Warung atau kios Mie Pecun ini konon muncul atas ide dua orang pria yang bekerja di salah satu hotel berskala Internasional di Surabaya. Sebutannya Pak'e dan Uncle. Tak jarang keduanya bisa turut melayani pengunjung jika waktu menunjukkan di atas pukul 20.00 WIB. Penasaran? Silahkan mencoba!
Kuliner mie pecun berlokasi di Jalan Anjasmoro depan Hotel Widodaren. Meskipun baru dibuka sejak 5 bulan yang lalu, kuliner ini cukup memiliki penggemar yang fanatik.
Setiap hari, warung mini yang dikelilingi pedagang durian ini tak pernah sepi pengunjung. Semakin malam, bangku kosong akan semakin sulit di dapat.
Mie pecun sebenarnya diracik dengan bahan dan bumbu sederhana. Mie goreng instan yang biasa kita makan, diolah lebih lanjut dengan tambahan sambal matang sesuai takaran yang diinginkan pembeli. Bisa sedang, pedas atau bahkan 'super pedassss' sesuai permintaan pemesan.
Dan jangan heran bila keringat Anda mulai bercucuran meski seporsi Mie Pecun belum habis dilahap. Marlence, salah satu koki wanita di kedai Mie Pecun juga akan memberi tambahan telur mata sapi, kornet, dan sayur untuk menyajikan Mie Pecun.
"Kalau Mie Pecun Maniac, ada tambahan gorengan udang di atas mie," tutur Marlence centil saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Selasa (27/9/2011).
Sementara menu minuman tak kalah menggoda gairah. Istilah-istilah menu minuman sengaja dibuat sedikit 'nakal'. Seperti jus jambu merah dinamai Guava Meronta, Jeruk Minum Jeruk (jus jeruk, Mangga Mampir (jus mangga), Susu Soda Jingkrak (es susu soda), Susu Gelisah (cokelat hangat) dan Minuman Lelaki seperti minuman isotonik penambah vitalitas pria.
Kalau Anda tak suka sayur atau sawi diolah bersama mie pedas, Anda bisa memesak Mie Pedas Bugil. Mbak Marlence akan senantiasa menuruti apa permintaan pengunjung kiosnya. Setiap porsi, rata-rata Mie Pecun dihargai Rp 10 ribu.
Warung atau kios Mie Pecun ini konon muncul atas ide dua orang pria yang bekerja di salah satu hotel berskala Internasional di Surabaya. Sebutannya Pak'e dan Uncle. Tak jarang keduanya bisa turut melayani pengunjung jika waktu menunjukkan di atas pukul 20.00 WIB. Penasaran? Silahkan mencoba!
0 comments:
Post a Comment