Monday, September 26, 2011

Heli Newmont Jatuh di Kemilas, Nusa Tenggata Barat


Purcepnews - Dua jenazah korban tewas dalam musibah jatuhnya helikopter sewaan PT Newmont Nusa Tenggara di pegunungan Kemilas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Ahad (25/9) siang, akhirnya diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram.
Kepala Kantor Badan SAR (Basarnas) Mataram Budisma di Mataram, Selasa, membenarkan adanya perdebatan sengit terkait penanganan kedua jenazah itu pascaevakuasi dari lokasi kejadian ke Bandara Selaparang, Mataram, pada Senin (26/9) petang.

Pihak Newmont menghendaki kedua jenazah langsung diterbangkan ke Jakarta setelah tiba di Bandara Selaparang, Mataram, sementara aparat kepolisian menghendaki diotopsi lebih dulu di Mataram. "Kesepakatan dalam rapat koordinasi di lokasi kejadian saat evakuasi korban, harus divisum dan otopsi dulu di Rumah Sakit Bhayangkara baru dibawa ke Jakarta, mengapa hendak dibawa langsung ke Jakarta," ujarnya.
Apalagi, sanak keluarga korban tewas itu menghendaki diotopsi terlebih dahulu sebelum diserahkan ke pihak keluarga. Karena itu, kata Budisma, kedua jenazah yang telah dipindahkan dari lambung helikopter Tim SAR ke lambung pesawat khusus milik PT Airfast Indonesia, setelah helikopter Basarnas mendarat di Bandara Selaparang Mataram, Senin, pukul 17.25 WITA, akhirnya diturunkan lagi beberapa jam kemudian untuk diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB di Mataram, dan batal dibawa ke Jakarta malam itu.

Kedua korban tewas itu teridentifikasi bernama Agus Khaeruddin selaku pilot helikopter Belt 412, dan Ari Palimpung sebagai "loadmaster". Keduanya ditemukan Tim SAR sudah tidak bernyawa di lembah pegunungan Kemilas, dalam upaya pencarian yang dipimpin Kepala Kantor Basarnas Mataram Budisma, sekitar pukul 11.30 WITA.
Agus Khaeruddin tercatat sebagai warga jalan Wijayakusuma 6 Nomor 15 Perumahan Jasmin Garden, Bogor, Jawa Barat, dan Ari Palimpung berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Keduanya merupakan awak helikopter milik PT Airfast Indonesia, yang disewa PT NNT untuk kelancaran distribusi material di lokasi tambang Dodo-Rinti, Kabupaten Sumbawa.
Helikopter naas itu dilaporkan hilang kontak sejak Minggu (25/9) sekitar pukul 13.42 WITA, sekitar lima menit setelah menurunkan material usaha penambangan di lokasi tambang Dodo.





0 comments:

Post a Comment