Liputan6.com, Denpasar: Pengiriman tenaga kerja Indonesia atau TKI asal Bali lewat Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) merasa waswas. Mereka terus memantau kondisi kesehatan dan keselamatan para buruh migran. Tercatat sedikitnya 19 TKI asal Bali bekerja sebagai terapis kesehatan dan pekerja di hotel-hotel di Mesir. Mereka terjebak dan belum dapat dipulangkan.
Para TKI ini berangkat atas inisiatif sendiri dan sudah bekerja selama satu tahun. Mereka berasal dari Kabupaten Karang Asem, Badung, Tabanan, Jembrana, dan Kota Denpasar. Menurut BNP2TKI, ada dua TKI asal Bali yang berada di Kota kairo, Mesir, yaitu Ni Wayan Soklin dan Ni Made Evi Yanthi. Sementara, 17 TKI lainnya diketahui bekerja di luar kota Kairo.
Kepala Seksi Perlindungan TKI Ilham Ahmad menjelaskan, rata-rata TKI asal Bali sulit dihubungi lantaran padatnya sambungan telepon jarak jauh ke Mesir.
Mereka umumnya ingin mengetahui kondisi terakhir keberadaan dan keselamatan keluarga masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Bali meminta pemerintah membantu memfasilitasi agar TKI ini dapat kembali kampung masing-masing.
(Reviewed by Purcep : Blate 02nd February 2011)
0 comments:
Post a Comment