TASIK – Di hari ke-20 Ramadan, kemarin seorang remaja putri berusia 18 tahun asal Empang Sari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya berinisial (NJ), kemarin tewas. Dia diduga overdosis minuman keras oplosan.
Sebelum tewas, NJ ditemukan kejang-kejang di emperan toko di Terminal Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya kemarin pagi (06.00).
Warga yang menemukan remaja putri yang drop out dari salah satu SMK swasta di Kota Tasikmalaya ini kemudian melaporkannya ke Polsek Rajapolah dan membawanya ke Puskesmas Rajapolah.
“Kemungkinan dia meninggal di Puskesmas,” ungkap Kapolsek Rajapolah AKP H Ismail Hasan saat ditemui Radar kemarin.
Setelah meninggal, korban pun diperiksa. Hasilnya, tidak ditemukan bekas kekerasan di tubuh perempuan berambut panjang ini.
Warga yang menemukan remaja putri yang drop out dari salah satu SMK swasta di Kota Tasikmalaya ini kemudian melaporkannya ke Polsek Rajapolah dan membawanya ke Puskesmas Rajapolah.
“Kemungkinan dia meninggal di Puskesmas,” ungkap Kapolsek Rajapolah AKP H Ismail Hasan saat ditemui Radar kemarin.
Setelah meninggal, korban pun diperiksa. Hasilnya, tidak ditemukan bekas kekerasan di tubuh perempuan berambut panjang ini.
TEMUI MANTAN PACAR
Hasil pemeriksaan polisi terhadap saksi-saksi terungkap bahwa kedatangan NJ ke Rajapolah untuk menemui mantan pacarnya Asep Sukmawan (20), warga Bebedahan Kecammatan Rajapolah. NJ pertama kali datang pada Rabu (17/8) sore.
“Namun pada hari Rabu itu korban tidak bertemu dengan Asep dan pulang kembali ke Tasik,” ujarnya.
Keesokan harinya (Kamis, 18/8, red), kata Kapolsek NJ datang lagi ke Rajapolah. Tujuannya masih sama untuk menemui mantan pacarnya tersebut.
Saat datang ke Rajapolah, NJ menggunakan angkot. Dia sampai di Rajapolah pukul 14.00. Dia kemudian mencari Asep.
Untuk bertemu dengan Asep, NJ dibantu Reza (18) dan Alif (15), keduanya merupakan teman Asep. Usaha NJ menemui mantan pacarnya itu berhasil. Kemudian sekitar pukul 16.00 mereka nongkrong di sekitar rel kereta api hingga pukul 17.30. Setelah itu, Asep pulang ke rumahnya. Dia menitipkan NJ kepada dua temannya agar diantarkan sampai naik angkot ke Kota Tasik.
Saat itu korban masih betah dan tidak langsung pulang. Jum’at (19/8) pagi, mereka bertiga berada di terminal. Tidak lama kemudian datang teman Reza dan Alif, yaitu Sandi (18). Kemudian mereka nongkrong bareng di Terminal Rajapolah.
Sandi mengajak mereka untuk pesta miras. Mereka patungan membeli dua botol alkohol 70 % —yang biasa digunakan untuk luka— dan dua bungkus minuman sachet penambah energi. Mereka mencampur kedua jenis minuman itu dan meminumnya bersama-bersama. Pesta miras oplosan itu dilaksanakan di bangunan tua di tengah kebun yang tidak jauh dari terminal Rajapolah.
Menurut Kapolsek, setelah menenggak miras, mereka berempat menghabiskan waktu dengan nongkrong. Mereka pun nongkrong di terminal, di warnet, di pinggir jalan dan di emper toko. Pada Sabtu (20/8) pagi, NJ ditemukan di emper toko sekitar terminal Rajapolah dalam kondisi kejang-kejang.
“Kasus ini masih dalam penyelidikan, namun dugaan sementara belum ditemukan adanya unsur pidana. Selain itu korban juga meminum oplosan itu lebih dari 20 jam baru meninggal dunia,” ungkap Kapolsek Rajapolah AKP H Ismail Hasan.
Sementara itu, Asep, Reza, Alif dan Sandi rekan NJ kini diberada di Polsek Rajapolah untuk menjalani pemeriksaan.
Nining Baru Putus Cinta
Elza (17) teman NJ yang datang bersama tujuh orang rekannya saat melayat jenazah NJ mengatakan temannya itu sering keluar rumah setelah putus cinta.
“Dia baru putus cinta dan sesudah itu sekolahnya berhenti dan mulai sering keluar rumah,” ungkapnya kemarin.
”Sejak ia tidak meneruskan sekolah, saya jadi jarang ketemu. Walaupun satu kampung dengannya,” ujar Elza yang mengaku terkahir bertemu dengan NJ, Rabu (17/8).
Sementara itu Aud (40), ayah korban mengatakan anaknya berhenti sekolah karena kekurangan biaya.
Anak perempuannya itu berhenti sekolah saat kelas II SMK swasta di Kota Tasikmalaya.
”Saya hanya seorang tukang becak yang memiliki 5 orang anak, “ tuturnya saat ditemui hendak mengambil jenazah anaknya di RSUD Kota Tasikmalaya, kemarin.
Dia mengetahui anaknya tewas dari salah seorang kerabatnya yang kebetulan bekerja sebagai tukang parkir di RSUD. Saudaranya itu memberitahukan NJ tewas sekitar jam 09.00. ”Anak saya memang sudah tidak pulang selama satu hari. Saya tidak tahu keberadaannya. Saya terpukul sekali,” tuturnya sembari menitikkan air mata.
Terkait tewasnya NJ, Aud tidak akan memperpanjangnya karena tidak memiliki biaya. ”Saya tidak akan melakukan otopsi dan akan langsung menguburkannya,” tegas Aud. (fad/kim)
dikutip dari : http://www.radartasikmalaya.com/
0 comments:
Post a Comment