VIVAnews - Sebanyak 71 orang diperkirakan tewas dan ratusan lainnya luka dalam bentrokan senjata antara tentara keamanan dan pasukan teroris yang terjadi di Suriah pada 31 Juli 2011, atau sehari menjelang Ramadan.
Dilansir dari laman CNN, Senin 1 Agustus 2011, badan koordinasi setempat menyatakan, setidaknya 71 orang di seluruh penjuru Suriah tewas dengan 50 korban jatuh di kota Hama. Lembaga hak asasi manusia lain memiliki laporan dengan versi berbeda, menyatakan 100 korban tewas jatuh di Hama.
Seorang dokter yang bertugas di Hama sendiri meyakini, jumlah korban tewas di kotanya mungkin berjumlah ratusan. "Saya merasa kacau, mengalami kelelahan secara psikologis, dan merasa perih. Saya tak bisa membayangkan sesama saudara saling membunuh, untuk apa? Presiden? Menakutkan," kata dokter tersebut.
"Kami sudah melihat terlalu banyak darah. Dan jumlah korban tewas sampai 115 dalam sehari, itu sudah terlalu banyak," lanjutnya.
Kantor berita Suriah memberitakan bahwa pasukan keamanan berusaha memberi perlawanan pada pasukan teroris bersenjata yang membarikade jalan dan menembaki warga dari atap bangunan. Lembaga hak asasi manusia menyatakan bahwa pasukan teroris yang datang menggunakan tank ini sebagai razia pembersihan kota.
Seorang warga Hama mengatakan dia terbangun pukul empat pagi gara-gara mendengar suara bom, pistol, dan teriakan. Ia berujar bahwa beberapa rumah sakit telah menghimbau warga untuk mendonorkan darah, namun pasukan keamanan memblokade jalan sehingga orang-orang tidak bisa menuju rumah sakit.
"Pasukan keamanan dan tentara bersenjata itu menembaki mobil mana saja yang terlihat melintasi jalan," kata warga yang tidak disebutkan namanya itu. "Orang-orang benar-benar sudah tak bisa merasa takut lagi. Kami tak lagi takut mati. Kami berniat memberikan apa saja, termasuk nyawa sekalipun, untuk ditukar dengan kebebasan kami."
Masuknya tank ke kota Hama rupanya dihadang oleh para warga yang berusaha mempertahankan diri dengan batu. "Masjid-masjid telah menyerukan 'Allahu Akbar' sepanjang pagi, dan mereka yang bertahan di jalan mulai melantunkan 'Rakyat dan tentara adalah satu'," kata Al Habbal, warga lainnya.
Dilansir dari laman CNN, Senin 1 Agustus 2011, badan koordinasi setempat menyatakan, setidaknya 71 orang di seluruh penjuru Suriah tewas dengan 50 korban jatuh di kota Hama. Lembaga hak asasi manusia lain memiliki laporan dengan versi berbeda, menyatakan 100 korban tewas jatuh di Hama.
Seorang dokter yang bertugas di Hama sendiri meyakini, jumlah korban tewas di kotanya mungkin berjumlah ratusan. "Saya merasa kacau, mengalami kelelahan secara psikologis, dan merasa perih. Saya tak bisa membayangkan sesama saudara saling membunuh, untuk apa? Presiden? Menakutkan," kata dokter tersebut.
"Kami sudah melihat terlalu banyak darah. Dan jumlah korban tewas sampai 115 dalam sehari, itu sudah terlalu banyak," lanjutnya.
Kantor berita Suriah memberitakan bahwa pasukan keamanan berusaha memberi perlawanan pada pasukan teroris bersenjata yang membarikade jalan dan menembaki warga dari atap bangunan. Lembaga hak asasi manusia menyatakan bahwa pasukan teroris yang datang menggunakan tank ini sebagai razia pembersihan kota.
Seorang warga Hama mengatakan dia terbangun pukul empat pagi gara-gara mendengar suara bom, pistol, dan teriakan. Ia berujar bahwa beberapa rumah sakit telah menghimbau warga untuk mendonorkan darah, namun pasukan keamanan memblokade jalan sehingga orang-orang tidak bisa menuju rumah sakit.
"Pasukan keamanan dan tentara bersenjata itu menembaki mobil mana saja yang terlihat melintasi jalan," kata warga yang tidak disebutkan namanya itu. "Orang-orang benar-benar sudah tak bisa merasa takut lagi. Kami tak lagi takut mati. Kami berniat memberikan apa saja, termasuk nyawa sekalipun, untuk ditukar dengan kebebasan kami."
Masuknya tank ke kota Hama rupanya dihadang oleh para warga yang berusaha mempertahankan diri dengan batu. "Masjid-masjid telah menyerukan 'Allahu Akbar' sepanjang pagi, dan mereka yang bertahan di jalan mulai melantunkan 'Rakyat dan tentara adalah satu'," kata Al Habbal, warga lainnya.
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment