Saturday, August 20, 2011

Panglima TNI memberikan pengarahan kepada Anggota Paskibraka 2011

PUSPEN TNI (19/8),- Bangga dan cintai budaya dan bangsa Indonesia. Jangan mudah silau atau kagum kepada nilai dan pengaruh asing kemudian tidak bangga bahkan malu dengan nilai budaya Bangsa sendiri. Padahal, nilai dan budaya asing, belum tentu cocok dan serasi dengan pola kehidupan kita, dan sebaliknya kebudayaan Bangsa kita belum tentu lebih buruk dari budaya manapun juga. Demikian dikatakan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., ketika memberikan pengarahan kepada seluruh anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)  tahun 2011, di aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (19/8).

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan kisah singkat perjuangan rakyat Aceh yang gagal karena dihancurkan oleh putra-putri Aceh sendiri. Hal tersebut dikarenakan anak-anak tersebut silau dengan harta dan nilai budaya asing. Perjuangan rakyat Aceh melawan penjajah Belanda dengan menggunakan benteng perlindungan rumpun aur yang lebat dan berduri tidak dapat ditembus oleh Belanda. Atas inisiatif penasehat penjajah Belanda Snouck Hurgronje, pasukan Belanda menebar koin atau kepingan uang logam ke tengah-tengah rumpun lebat yang sulit ditembus tersebut. Anak-anak Aceh yang kagum akan kilauan uang recehan logam berebut untuk mendapatkannya, dan tanpa disadari mereka telah merusak benteng perlindungannya sendiri. Akhirnya pasukan Belanda dapat menembus  pertahanan rakyat Aceh. Pesan moral yang terkandung di dalamnya adalah bahwa generasi muda jangan mudah silau dan kagum dengan nilai serta budaya asing. Banggalah dan jangan malu pada budaya Bangsa sendiri, nilai budaya asing belum tentu cocok dengan budaya kita bahkan dapat menghancurkan Bangsa kita sendiri.

Dalam lanjutan pengarahannya, Panglima TNI mengatakan, bahwa musuh terberat dewasa ini adalah ancaman melalui bidang sosial dan budaya. Ancaman berupa invasi atau serangan militer, akan dengan mudah dikenali, mudah dihadapi dan TNI senantiasa siap untuk itu. TNI sebagai garda terdepan Bangsa dan benteng terakhir Indonesia, dalam menghadapi ancaman militer dari manapun datangnya. Akan tetapi sebaliknya, ancaman melalui nilai-nilai sosial dan budaya yang menggunakan media elektronik seperti internet dan media lainnya lebih sulit dikenali dan sasarannya adalah pasti remaja serta generasi muda. Oleh sebab itu, para anggota Paskibraka harus memperkukuh pertahanan dan disiplin pribadi (self dicipline), memperkuat kepribadian dan senantiasa waspada atau peduli terhadap lingkungan.

Dalam kunjungan tersebut, Panglima TNI menekankan pada generasi muda untuk menghindari Narkoba, pergaulan bebas, dan bentuk-bentuk budaya asing negatif lainnya, yang terbukti lebih besar mudharatnya daripada manfaatnya, karena remaja atau generasi muda memiliki nilai strategis bagi kelangsungan hidup Bangsa dan Negara. Para putra-putri terbaik Bangsa agar dapat meneruskan estafet kepemimpinan bangsa Indonesia, karena di pundak merekalah bangsa Indonesia akan dipercayakan. Ada 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus dipegang teguh untuk dapat mewujudkan cita-cita luhur Bangsa. Empat pilar tersebut adalah tetap berpedoman pada falsafah dan ideologi Negara yaitu Pancasila, UUD 1945, senantiasa mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kunjungan kehormatan rombongan anggota Paskibraka ke Mabes TNI berjumlah 66 orang, perwakilan dari 33 Provinsi dipimpin oleh Asisten Deputi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Drs. Jony Mardizal, M.M. Acara diakhiri foto bersama dengan Panglima TNI yang diikuti oleh segenap pejabat Mabes TNI.

Dikutip dari : www.tni.mil.id

0 comments:

Post a Comment