Tuesday, July 26, 2011

Pascaserangan Breivik di Norwegia, Muslim Inggris mengaku Was-was


REPUBLIKA.CO.ID, INGGRIS - Pascaserangan Anders Behring Breivik, komunitas Muslim Eropa mengaku was-was. Setidaknya hal itu yang terlihat dari Muslim Inggris. Pemimpin Muslim di negeri Ratu Elizabeth itu mengaku akan memperketat pengamanan dengan menaruh keamanan di semua Masjid di Inggris.

Mohammed Shafiq, Pemimpin Yayasan Ramadhan, salah satu kelompok Muslim terbesar di Inggris, mengatakan masjid-masjid di Inggris betul-betul ekstra hati-hati pascaserangan Anders Behring Breivik di Norwegia, yang diperkirakan melawan imigran Muslim di Eropa.
Shafiq mengatakan kepada Associated Press, bahwa dirinya telah berbicara kepada Muslim Eropa lainnya untuk memperluas pengamanan dan juga kepada polisi Inggris untuk lebih memperketat pengamanan.
"Masyarakat mengaku takut bahwa mereka akan menjadi target berikutnya," ujar Shafiq dalam wawancaranya via telepon. "Sebagai akibatnya, kita telah mengatakan kepada orang-orang untuk ekstra hati-hati dan mereka telah menempatkan keamanan di Masjid," katanya lagi.

Tersangka teror Norwegia, Anders Behring Breivik, punya rencana rinci yang mengerikan, disertai dengan penjelasan dari ideologi di belakang mereka. Dalam sebuah manifesto setebal 1.500 halaman, yang ia terbitkan secara online sejam sebelum serangan, ia antara lain menekankan pentingnya dikobarkannya Perang Salib melawan Muslim di Eropa.
Breivik kini disalahkan atas serangan teror terhadap kantor  pemerintah Norwegia dan retret di pulau untuk orang-orang muda yang meninggalkan setidaknya 93 korban tewas.

Manifestonya, yang kini tengah diteliti polisi, penuh dengan gembar-gembor terhadap imigrasi Muslim Eropa dan bersumpah membalas dendam secara 'adat Eropa' terhadap siapa saja yang 'mengkhianati warisan Eropa'. Ia menambahkan bahwa mereka akan dihukum karena mereka melakukan "tindakan khianat."

Redaktur: Djibril Muhammad
Sumber: www.kyivpost.com


0 comments:

Post a Comment