Kabupaten Tasikmalaya; Pasca bencana alam gempa bumi pada 2 September 2009 lalu, bahkan banyak di antara korban yang masih berada di penampungan pengungsian, ternyata minat wisatawan berkunjung ke objek wisata Cipanas dan Kawah Galunggung tak pernah surut di hari raya Idhul Fitri ini. Wisatawan yang berkunjung umumnya adalah para pemudik yang berasal dari berbagai daerah, terutama Jabodetabek.
Buktinya, hari kedua dan ketiga Lebaran, ribuan wisatawan memadati kawasan objek wisata pemandian air panas yang berada di kaki Gunung Galunggung, sekitar 2 km dari kawah. Antrean kendaraan roda dua dan roda empat pun menambah kemacetan di kawasan primadona pariwisata Kabupaten Tasikmalaya. “Pada hari pertama Lebaran, wisatawan kurang begitu banyak, karena mereka memilih kumpul bersama keluarga untuk bersilaturahmi,” ujar Karsidik wartawan Buser Trans melaporkan untuk KabarIndonesia.
“Kalau mudik ke Tasik tidak rekreasi dulu bersama keluarga ke objek Cipanas atau Kawah Galunggung, rasanya kurang klop. Walaupun 2 September dilanda gempa, kami tetap ingin menikmati suasana pemandian air panas ini,”ungkap Ririn (24) warga Singaparna.
Ririn dan keluarganya mengaku tidak khawatir akan terjadi gempa lagi. “Tapi, kami tetap saja waspada, dan tidak berani menaiki Puncak Kawah Gunung Galunggung seperti pada Lebaran tahun lalu,” tuturnya.
Ada larangan memang dari petugas agar wisatawan tidak melanjutkan wisatanya ke puncak Kawah Gunung Galunggung, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, mengingat bibir kawah gunung sepanjang 350 meter dan lebar 05 cm mengalami keretakan.
Namun berdasarkan pemantauan KabarIndonesia, wisatawan yang mendaki puncak Kawah Gunung Galunggung masih tetap banyak, jumlahnya ribuan hingga memadati bibir kawah.Larangan dari petugas seolah tidak dihiraukan. Bahkan mereka ada yang penasaran ingin membuktikan bahwa kawah gunung ini retak sebagaimana diberikan media. “Saya ingin tahu, benar-tidaknya kawah Gunung Galunggung ini retak,” ucap Rizki, pemudik dari Tangerang.
Dengan membludaknya kunjungan wisatawan ke objek wisata Cipanas Galunggung, tentu saja membawa berkah bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, para pedagang makanan atau souvenir, petugas tiket, petugas keamanan dan petugas parkir.
“Jika tidak ada gempa sebelumnya, maka jumlah wisatawan ke objek wisata Cipanas maupun puncak Kawah Gunung Galunggung, tentu saja akan membludak. Karena para pemudik akan penasaran jika mudik tidak berwisata ke sini bersama keluarga,” ungkap Ajat, petugas parkir.
Dia mengaku, jumlah wisatawan pasca gempa memang ada penurunan yang cukup kentara, mungkin para pemudik merasa khawatir akan terjadi gempa bumi pada saat berada di kawasan sekitar kaki Gunung Galunggung.
Dengan tariff karcis yang relative murah, yakni Rp 4.250/orang, maka wisatawan dapat menikmati pemandian air panas di Cipanas Galunggung sepuasnya; berenang maupun berendam. Juga menikmati panorama alam yang indah mempesona.(*)
Ada larangan memang dari petugas agar wisatawan tidak melanjutkan wisatanya ke puncak Kawah Gunung Galunggung, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, mengingat bibir kawah gunung sepanjang 350 meter dan lebar 05 cm mengalami keretakan.
Namun berdasarkan pemantauan KabarIndonesia, wisatawan yang mendaki puncak Kawah Gunung Galunggung masih tetap banyak, jumlahnya ribuan hingga memadati bibir kawah.Larangan dari petugas seolah tidak dihiraukan. Bahkan mereka ada yang penasaran ingin membuktikan bahwa kawah gunung ini retak sebagaimana diberikan media. “Saya ingin tahu, benar-tidaknya kawah Gunung Galunggung ini retak,” ucap Rizki, pemudik dari Tangerang.
Dengan membludaknya kunjungan wisatawan ke objek wisata Cipanas Galunggung, tentu saja membawa berkah bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, para pedagang makanan atau souvenir, petugas tiket, petugas keamanan dan petugas parkir.
“Jika tidak ada gempa sebelumnya, maka jumlah wisatawan ke objek wisata Cipanas maupun puncak Kawah Gunung Galunggung, tentu saja akan membludak. Karena para pemudik akan penasaran jika mudik tidak berwisata ke sini bersama keluarga,” ungkap Ajat, petugas parkir.
Dia mengaku, jumlah wisatawan pasca gempa memang ada penurunan yang cukup kentara, mungkin para pemudik merasa khawatir akan terjadi gempa bumi pada saat berada di kawasan sekitar kaki Gunung Galunggung.
Dengan tariff karcis yang relative murah, yakni Rp 4.250/orang, maka wisatawan dapat menikmati pemandian air panas di Cipanas Galunggung sepuasnya; berenang maupun berendam. Juga menikmati panorama alam yang indah mempesona.(*)
0 comments:
Post a Comment