VIVAnews - Daerah Istimewa Yogyakarta disebut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme sebagai salah satu dari 14 daerah yang jadi pusat kelompok Islam garis keras. Pengamat terorisme dari Universitas Gadjah Mada, Najib Azca, membenarkan sinyalemen itu.
Najib mengatakan, belum mengetahui persis dasar kesimpulan BNPT. "Yogya memang pusatnya. Kelompok apa saja ada di sini, mulai HTI, Salafi, Majelis Mujahidin dan sebagainya," kata Najib Azka kapada VIVAnews.com, di Yogyakarta, Rabu 27 Juli 2011. Menurut dia, Kota Gudeg ini adalah kantong gerakan Islam garis keras.
Sekelompok kecil di antara mereka ditenggarai berideologi terorisme. "Kelompok ini sangat kecil, ada kelompok dalam kelompok," katanya. "Mereka modelnya sistem sel dan kadang antarsel tidak ketemu."
Namun dia melihat, meski mereka kelompok kecil, sangat memungkinkan mereka melakukan gerakan-gerakan terorisme. "Mereka sangat mungkin dan sangat bisa jadi mereka melakukan gerakan itu," katanya.
Najib menjelaskan, belum tentu dari semua gerakan Islam garis keras itu terorisme, karena hingga sekarang belum ada terbukti kelompok-kelompok seperti Ansarut Tauhid pimpinan Abu Bakar Ba'asyir melakukan terorisme. Kelompok yang terbukti melakukan itu adalah kelompok kecil yang melibatkan Amrozi, Nurdin M.Top dan lain-lain.
Menyikapi hal itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Anny Pujiastuti dalam perbincangan dengan VIVAnews.com mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pengamanan di semua wilayah berupa patroli di lapangan dan pengamanan tertutup. "Di setiap dusun kami kerjasama dengan hansip dan warga di Poskamling untuk meningkatkan pengamanan," katanya.Najib mengatakan, belum mengetahui persis dasar kesimpulan BNPT. "Yogya memang pusatnya. Kelompok apa saja ada di sini, mulai HTI, Salafi, Majelis Mujahidin dan sebagainya," kata Najib Azka kapada VIVAnews.com, di Yogyakarta, Rabu 27 Juli 2011. Menurut dia, Kota Gudeg ini adalah kantong gerakan Islam garis keras.
Sekelompok kecil di antara mereka ditenggarai berideologi terorisme. "Kelompok ini sangat kecil, ada kelompok dalam kelompok," katanya. "Mereka modelnya sistem sel dan kadang antarsel tidak ketemu."
Namun dia melihat, meski mereka kelompok kecil, sangat memungkinkan mereka melakukan gerakan-gerakan terorisme. "Mereka sangat mungkin dan sangat bisa jadi mereka melakukan gerakan itu," katanya.
Najib menjelaskan, belum tentu dari semua gerakan Islam garis keras itu terorisme, karena hingga sekarang belum ada terbukti kelompok-kelompok seperti Ansarut Tauhid pimpinan Abu Bakar Ba'asyir melakukan terorisme. Kelompok yang terbukti melakukan itu adalah kelompok kecil yang melibatkan Amrozi, Nurdin M.Top dan lain-lain.
http://us.nasional.vivanews.com/news/read/236348-yogyakarta-pusat-gerakan-terorisme-
Gambar diambil dari Google Search Picture
0 comments:
Post a Comment