Friday, July 15, 2011

Universitas Siliwangi (UNSIL) Negri?dimana itu?akankah di Kota Tasikmalaya?

TASIKMALAYA, (PRLM).- Kelurahan Mugarsari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya dipastikan menjadi bakal lokasi Universitas Siliwangi Negeri. Pemerintah Kota Tasikmalaya pada akhirnya mengambil inisiatif melakukan penyerahan Fatwa Pengarahan Lokasi Penegrian Universitas Siliwangi (Unsil) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat di tengah wacana penegerian yang semula akan dibangun di Kec. Manonjaya, Kab. Tasikmalaya. Tanah seluas 30 hektare tanah rakyat di Mugarsari difatwakan sebagai upaya mempercepat proses penegerian Unsil.
Hal itu diformalkan pada kegiatan penyerahan Fatwa Pengarahan Lokasi Penegrian Universitas Siliwangi (Unsil) Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, di Gedung Rektorat Unsil, Jln Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Jumat (15/7). Saat itu hadir perwakilan dari pemprov Jabar, pemerintah dan DPRD Kota Tasikmalaya, dan para tokoh pendukung penegrian Unsil.
Asisten Daerah 1 Kota Tasikmalaya Beni Berlian mengatakan, penyerahan fatwa lokasi penegrian Unsil tersebut tindak lanjut keseriusan pemerintah Kota dalam upaya penegrian Unsil. Setelah menyerahkan fatwa, selanjutnya akan diproses oleh DPRD untuk menyerahkan penerbitan lokasi dalam kurun waktu kurang lebih satu minggu.
"Dari pihak dinas provinsi sudah mewanti-wanti bahwa sebentar lagi akan ada perubahan anggaran. Untuk itu harus ada lokasi. Nah setelah fatwa ini, mudah-mudahan dana penegrian Unsil ini bisa masuk pada anggaran perubahan Jabar tahun ini," katanya.
Menurut dia, pihaknya hanya bisa membantu dan mendukung. Begitupula dengan Unsil sebagai pemanfaat. Sementara pembiayaan penegrian merupakan kewenangan Pemprov Jabar.
"Semula pemindahan Unsil ke lokasi baru sudah direncanakan pada tahun 2010 lalu. Namun pengajuan tersebut tidak dapat terserap, sehingga pada awal 2011 diadakan pertemuan ulang dimana posisi pemerintah kota bukan pemegang anggaran. Kami hanya mampu menjembatani proses pemindahan unsil ke tempat baru yang sesuai dengan RUTR," ujarnya.
Ia mengharapkan, anggaran tersebut sebelum Desember bisa terreaslisasi. Dengan penempatan unsil di wilayah baru, katanya, juga diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat di Kecamatan Tamansari.
Perwakilan Biro Pemerintahan Umum Pemrov Jabar Rohman Hidayat mengatakan, menyatakan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sudah siap membantu penegrian Unsil. Adapun besaran nominal yang harus dikeluarkan, menurut dia, konsentrasinya saat ini difokuskan untuk pembangunan fisik.
"Pemerintah provinsi sudah menyiapkan sedikitnya Rp 120 miliar untuk penegrian di empat wilayah yaitu Karawang, Cirebon, Sukabumi dan Tasikmalaya. Dana tersebut sudah masuk pada proses penganggaran dan mudah-mudahan bisa terrealisasi tahun ini," katanya.
Jika tidak terrealisasi pada tahun ini, lanjut dia, maka paling lambat terealisasi pada tahun 2012 mendatang. Menurut dia, keterlambatan bisa terjadi karena saat ini pendanaa untuk pemilihan gubernur mendatang cukup memakan biaya yang banyak.
Sementara itu, Ketua Gerakan Kinginan semula gerakan masyarakat peduli unsil (gemapun) ke manonjaya dilakukan hanya untuk mempercepat proses penegrian yang dianggap berjalan lamban.
Menurut ketua gerakan masyarakat peduli Unsil (Gemapun) Jaja Wirakusumah, pihaknya tidak pernah memperdulikan dimana lokasi baru untuk Unsil. Usulan semula pemindahan di Manonjaya saat itu dilakukan hanya untuk mempercept proses penegrian.
"Kenapa kami mengusul ke Manonjaya sebab Manonjaya merupakan tanah milik negara, sehingga prosesnya bisa berjalan cepat dibanding dengan usulan saat ini yang menggunakan lahan masyarakat yang membutuhkan proses yang panjang," katanya.
Sementara dengan fatwa pemindahan dan penegrian Usil saat ini, dia masih meragukan keputusan pemerintah untuk membeli lahan yang dimiliki oleh 279 orang. (A-183/das)***

0 comments:

Post a Comment