Saturday, May 21, 2011

Nakba Day di Secwest South Lebanon

Hari Nakba (bahasa Arab: يوم النكبة yawm an-Nakbah, yang berarti "hari bencana") adalah hari peringatan tahunan bagi rakyat Palestina yang menyertai berdirinya Israel pada tahun 1948.
Bentrokan antara warga sipil Palestina dengan tentara Israel (Israel Defence Force/IDF) pada saat Peringatan Nakba terjadi di luar wilayah Satgas Yonmek Konga XXIII-E/UNIFIL atau Indonesia Battalion (INDOBATT), bentrokan tersebut terjadi di wilayah Kontingen Perancis (FCR), Selasa (17/5). Peringatan Hari Nakba merupakan sebutan bagi kelahiran Israel yang terjadi pada tanggal 14 Mei 1948. Sejak tanggal 11 Mei 1948 warga Palestina kehilangan tanah kelahirannya, karena wilayahnya telah diklaim sebagai wilayah Israel. Peringatan inilah yang memicu warga Palestina berunjuk rasa untuk menentangnya dan Hari Nakba merupakan Hari Bencana bagi warga Palestina. Selain di perbatasan Syria yaitu di wilayah ketinggian Bukit Golan, unjuk rasa juga terjadi di sepanjang wilayah sensitIf area blue line yang merupakan perbatasan antara Israel dengan Lebanon. Menurut keterangan Kasiops INDOBATT, Mayor Inf Hendriawan Senjaya yang disampaikan kepada Papen Mayor Pasukan Banu Kusworo, peristiwa unjuk rasa mulai terjadi pada tanggal 14 Mei 2011 pukul 19.00 waktu setempat.INDOBATT yang sudah mengantisipasi situasi ini telah menempatkan pasukannya di wilayah Flag Point (wilayah sensitive area blue line) yang merupakan area operasi Kompi Alfa.  Melalui kerjasama yang baik dilakukan antara pasukan INDOBATT dengan tentara Lebanon (Lebanese Armad Forces/LAF) dan juga Kepolisian Lebanon akhirnya konsentrasi massa yang berasal dari mahasiswa American University Beirut berhasil dikendalikan. Unjukrasa berhasil diredam oleh pasukan INDOBATT hingga massa mulai membubarkan diri pada pukul 21.00 waktu setempat.

Peristiwa unjuk rasa kembali terjadi keesokan harinya yaitu pada tanggal 15 Mei, namun konsentrasi massa terbesar terjadi di luar wilayah operasi INDOBATT, yaitu di wilayah area operasi Sektor Barat atau tepatnya di daerah Marun Ar ras dimana Kontingen Perancis (Force Commander Reserve/FCR) berada. Unjuk rasa di wilayah itu berlanjut menjadi sebuah bentrokan antara warga sipil Palestina dengan IDF yang memakan korban di pihak sipil Palestina sebanyak 10 orang meninggal, 3 luka parah dan 118 luka-luka. Hal ini dipicu karena warga Palestina mencoba menyeberang technical fence (pagar pembatas wilayah Israel-Lebanon) dan ditanggapi secara represif oleh Israel dengan mengeluarkan tembakan ke arah warga sipil Palestina. Peristiwa tersebut berlangsung selama 3 jam dari pukul 13.00 hingga 16.00 waktu setempat. Komandan INDOBATT, Letkol Inf Hendy Antariksa didampingi Wadan Letkol (Mar) Harnoko mengatakan, satu hari pasca bentrokan antara warga sipil Palestina dan Israel terjadi, INDOBATT terus aktif melakukan patroli di wilayah sensitive area blue line. Hingga berita ini diturunkan situasi di wilayah operasi INDOBATT dalam keadaan aman dan terkendali.

Reviewed by Purcep,Blate South Lebanon, on the 21st May 2011

0 comments:

Post a Comment