Saturday, May 21, 2011

TNI AU


Sejarah lahirnya TNI AU bermula dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada Tanggal 23 Agustus 1945, guna memperkuat Armada Udara yang saat itu sangat kekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya. Sejalan dengan perkembangannya berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), pada tanggal 5 Oktober 1945 dengan nama TKR jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.
Pada tanggal 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara, maka pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti dengan Angkatan Udara Republik Indonesia, kini diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Salah satu Sejarah monumental yang selalu diperingati jajaran TNI AU tiap tahun adalah apa yang dinamakan Hari Bhakti TNI AU. Peringatan Hari Bhakti TNI AU, dilatar belakangi oleh dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari pada 29 Juli 1947. Peristiwa Pertama, pada pagi hari, tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.
Peristiwa Kedua, jatuhnya pesawat DAKOTA VT-CLA yang megakibatkan gugurnya tiga perintis TNI AU masing-masing Adisutjipto, Abdurahman Saleh dan Adisumarmo. Pesawat Dakota yang jatuh di daerah Ngoto, selatan Yogyakarta itu, bukanlah pesawat militer, melainkan pesawat sipil yang disewa oleh pemerintah Indonesia untuk membawa bantuan obat-obatan Palang Merah Malaya.
Penembakan dilakukan oleh dua pesawat militer Belanda jenis Kittyhawk, yang merasa kesal atas pengeboman para kadet TNI AU pada pagi harinya. Untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan ketiga perintis TNI AU tersebut, sejak Juli 2000, di lokasi jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA (Ngoto) telah dibangun sebuah monumen perjuangan TNI AU dan lokasi tersebut juga dibangun tugu dan relief tentang dua peristiwa yang melatar belakanginya. Di lokasi monumen juga dibangun makam Adisutjipto dan Abdurachman Saleh beserta istri-istri mereka.

PESAWAT MERAH PUTIH PERTAMA
Hari itu 27 Oktober 1945, sehari menjelang peringatan 17 tahun Sumpah Pemuda, di Pangkalan Maguwo, Yogyakarta terlihat ada kesibukan. Nampak para teknisi sedang berada di sekitar sebuah pesawat Cureng yang bertanda bulat Merah Putih, mempersiapkan segala sesuatunya untuk sebuah penerbangan yang direncanakan. Mereka menginginkan sebuah pesawat Merah Putih terbang hari itu, untuk membangkitkan Sumpah Pemuda.
Komodor Udara Agustinus Adisutjipto, yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Adi, adalah satu-satunya penerbang Indonesia yang berada di Pangkalan Maguwo. Hari itu, Pak Adi akan terbang bersama Cureng Merah Putih. Upaya itu membawa hasil.
Pak Adi membawa terbang Pesawat Cureng Merah Putih tersebut berputar-putar di Angkasa Pangkalan Maguwo disaksikan dengan rasa kagum oleh seluruh anggota pangkalan yang berada dibawah. Itulah awal mula sebuah pesawat Indonesia bertanda Merah Putih terbang di angkasa Indonesia yang merdeka.

Kepala Staff Angkatan Udara dari masa ke masa

 Laksamana Udara
Soerjadi Soerjadarma
9/04/1946 - 19/01/1962


 Laksamana Madya
Omar Dani
19/01/1962 - 24/11/1965


 Laksamana Muda
Sri Mulyono Herlambang
27/11/1965 - 31/03/1966


 Laksamana Udara
Roesmin Noerjadin
31/03/1966 - 10/11/1969


  Marsekal TNI
Soewoto Sukendar
10/11/1969 - 28/03/1973


 Marsekal TNI
Saleh Basarah
28/03/1973 - 4/06/1977


 Marsekal TNI
Ashadi Tjahyadi
4/06/1977 - 26/11/1982


 Marsekal TNI
Soekardi
26/11/1982 - 11/04/1986


 Marsekal TNI
Oetomo
11/04/1986 - 1/03/1990


 Marsekal TNI
Siboen Dipoatmodjo
1/03/1990 - 23/03/1993


 Marsekal TNI
Rilo Pambudi
23/03/1993 - 15/03/1996


 Marsekal TNI
Sutria Tubagus
15/03/1996 - 3/07/1998


 Marsekal TNI
Hanafie Asnan
3/07/1998 - 25/04/2002


 Marsekal TNI
Chappy Hakim
25/04/2002 - 23/02/2005


 Marsekal TNI
Djoko Suyanto
23/02/2005 - 15/02/2006


 Marsekal TNI
Herman Prayitno
15/02/2006 - 28/12/2007


  Marsekal TNI
Subandrio
28/12/2007 - 9/11/2009

 
   Marsekal TNI
Imam Sufaat
9/11/2009 - Sekarang

Reviewed by Purcep,Blate South Lebanon, on the 21st May 2011

0 comments:

Post a Comment